Sabtu, 03 Maret 2012

Ketika TUHAN menciptakan Lelaki

Lelaki,.. Laut,... Gemuruh Ombak,
Senja,... Pelangi,..
Badai,.. Karang,..
Semua nuansa itu diciptakan TUHAN satu paket,

Laut,.. metafora kedalaman, keluasan,
Di laut lah segalanya bermuara,.

Ada Jutaan kenangan yang telah di tumpahkan anak manusia di kedalaman palung samudera,
Ada ribuan kegalauan mendesah sendu di penghujung senja,  
Dan segalanya bermuara pada satu kalimat ; Tentang Rindu yang menggeliat resah

Ketika rinai hujan telah usai, nuansa Pelangi menggaris Langit, syair para pujangga melukiskannya bersama untaian kata tentang ; Getar-getar Cinta

Barisan sajak telah dituliskan, tentang para Lelaki Penakluk Badai, pengembara Samudera,
Tentang gemerincing pedang, letupan senjata, riuh perang durjana, darah tertumpah,
Air mata mengalir membasahi sejarah.....

Para Lelaki penantang badai, penakluk gemuruh ombak, pengembara samudera,
Berdiri tegak setegar karang,...  Ambisi Maskulin tergurat jelas di pelupuk matanya....
Lalu,.....
TUHAN pun mencabut tulang rusuknya sebelah kiri, yang sedikit bengkok
Dan,... TUHAN menyimpannya di dalam Hijab Lauh Mahfudz
Perjuangan terberat adalah menemukan Tulang rusuknya itu,
Karena tanpanya Dia belumlah Sempurna............

Di Negeri Para Penakluk
South Celebes, 17 Februari 2012