Lelaki,.. Laut,... Gemuruh Ombak,
Senja,... Pelangi,..
Badai,.. Karang,..
Semua nuansa itu diciptakan TUHAN satu paket,
Laut,.. metafora kedalaman,
keluasan,
Di laut lah segalanya bermuara,.
Ada
Jutaan kenangan yang telah di tumpahkan anak manusia di kedalaman palung
samudera,
Ada ribuan kegalauan mendesah sendu di penghujung
senja,
Dan segalanya bermuara pada satu kalimat ; Tentang Rindu
yang menggeliat resah
Ketika rinai hujan telah usai,
nuansa Pelangi menggaris Langit, syair para pujangga melukiskannya
bersama untaian kata tentang ; Getar-getar Cinta
Barisan
sajak telah dituliskan, tentang para Lelaki Penakluk Badai, pengembara
Samudera,
Tentang gemerincing pedang, letupan senjata, riuh perang
durjana, darah tertumpah,
Air mata mengalir membasahi
sejarah.....
Para Lelaki penantang badai, penakluk gemuruh
ombak, pengembara samudera,
Berdiri tegak setegar karang,...
Ambisi Maskulin tergurat jelas di pelupuk matanya....
Lalu,.....
TUHAN
pun mencabut tulang rusuknya sebelah kiri, yang sedikit bengkok
Dan,...
TUHAN menyimpannya di dalam Hijab Lauh Mahfudz
Perjuangan
terberat adalah menemukan Tulang rusuknya itu,
Karena tanpanya Dia
belumlah Sempurna............
Di Negeri Para Penakluk
South
Celebes, 17 Februari 2012