Jumat, 21 Oktober 2011

Janji Tanpa Kata..

Pagi ini terasa beda,...
dulu kita prnh brsama, merangkai komitmen
kadang perih, kadang ceria dan tawa
kekonyolan yg sbnarx sgt indah
keraguanmu ttg konsistensiku
slalu kujwb dgn naluriku sbg laki-laki

kuakui aku tak prnh jatuh cinta,
pada kesan yg tampak dr matamu yg indah
tapi aku menyadari bhw aku tak bisa pergi
dari sebuah "janji tanpa kata" utk menemanimu
sampai suatu hari kamu berevolusi mjd nenek tua

pagi ini tepat jam 11....
kamu mengikrarkan janji
dalam sbuah ritual sakral tradisi
tanpa aku, dan bukan denganku

Awan putih berarak menuju selatan sulawesi
dipeluk kehangatan angin selat makassar

Dan aku.. tak bisa ikut diperjalanan awan
menuju butta panrita lopi
karena sauhku ada diteluk Bone
Membuaiku dgn perangai kelembutan, kesejukan kata-kata
dan memenjarakan super egoku dlm sangkar identitas
karena aku dilahirkan sbg Lelaki Bugis dgn ego maskulin
dan petuah tradisi, sebuah klaim hegemoni kaum "Puang"

Kutitip satu kata Maaf dihembusan angin selat makassar
jalanilah anugerah terindah ini yg telah digariskan nasib untukmu
biarkan aku disini, dipersimpangan ini
mengkonstruksi kembali identitasku, menapaki super egoku
sampai saatnya tiba, Aku menjadi Lelaki Terbaik
tapi bukan lagi untukmu....

Pesisir Teluk Bone, 14 maret 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar