Senin, 24 Oktober 2011

Obama Yang Narsis Dan Presiden Prancis Yang lebay,.




Pagi itu, 23 March 2011, Di dalam sebuah ruangan oval dengan dinding berwarna putih bersih, ornamen dari abad ke-XIX yang menghiasi dinding yang kokoh menjulang...disalah satu sudut ruangan itu terpampang potret Washington DC dengan roman muka sedikit basah dan berkerut., sepertinya sorot mata sang Founding Father Negeri Paman Sam itu sedang bersedih menyaksikan “sang Mr. President Obama” yang dirundung persoalan pelik..
“sang Mr. President Obama”, Pria kulit hitam pertama yang sukses menorehkan sejarah berhasil menduduki singgasana Negeri Adidaya. Berjalan mondar-mandir antara meja kerjanya dan jendela besar yang ada dibelakang mejanya..., terkadang dia berhenti dan pandangannya menerawang jauh keluar jendela itu,

Di salah satu kursi empuk, duduk dengan takzim sang Jenderal Besar, Panglima Angkatan Bersenjata AS, sesekali dia memainkan ballpoint ditangannya, angka-angka yang tertulis diatas kertas dihadapannya cukup mampu memeras otaknya untuk berpikir lebih jauh, sederetan angka jutaan dollar $ untuk membiayai perang atas nama perdamaian di jazirah minyak Libya... “baru beberapa hari genderang perang ini ditabuh, penyusutan saldo anggaran di Pentagon sudah menyentuh angka jutaan dollar, mesti berapa hari lagi kita harus mengelontorkan jutaan dollar untuk perang yang tidak jelas ini??” gumamnya dalam hati...

“Mr. President, anda tentu tahu berapa besar biaya yang harus Pentagon keluarkan demi membiayai Perang ini..? harga rudal tomehawk saja udah mahal, 1,1 juta dollar perbijinya (9 milyar rupiah), dan kita sudah menembakkan 112 biji diatas daratan Libya, belum lagi biaya pemeliharaan Jet Tempur F-15 eagle dan Jet tempur anti radar Falcon sekali terbang, honorarium para Perwira Tinggi dalam satu kali rapat, biaya negosiasi kita ke Negara-negara sekutu, dan biaya untuk mengkondisikan media Cetak dan elektronik dalam Negeri,, kita sudah mengeluarkan biaya perang sebanyak 1 Milyar dollar (9 trilyun rupiah) dan itu belum cukup untuk hasil yang kita inginkan”.., Sang Jenderal mencoba meminta kepastian.

“saya tahu itu semua Jenderal,,!!” nada suara Obama meninggi,, “dan anda sangat tahu bahwa saya adalah Presiden AS yang duduk di gedung Oval ini dengan mengusung isu Humanity, Human Rights and Democracy,.. tidak mungkin saya membiarkan si Khadafi itu menembaki rakyatnya sendiri, tidak mungkin saya biarkan pemberontak prodemokrasi di benghazi, misrata dan tripoli  itu sendirian berjuang utk apa yg mereka yakini sama dengan apa yang saya yakini..!!”..., sorot mata Mr. President cerdas itu tajam menusuk ke arah bawahannya..., “Kita adalah Polisi dunia, jika ada Negara atau seorang Pemimpin dunia yang mencoba bermain-main dengan isu demokrasi, they are our enemies..!!!”... Obama menyalakan cerutunya, cerutu dengan kombinasi tembakau brazil dan cengkeh impor dari Indonesia.

Sang Jenderal berbadan tegap dengan selusin tanda kehormatan di dadanya tersenyum kecut, baru kali ini dia kena semprot dari atasannya, dia mencoba membela diri, “tapi tidakkah anda lihat bagaimana para senator di beberapa Negara bagian menentang keras operasi Militer sekutu ini, dan diinternal kita sendiri, suara-suara kritis dari rakyat terus mengalir..? mestikah kita mengabaikan semua itu..?”.,.

Obama menghisap dalam-dalam cerutunya, dan meraih secangkir Kopi Arabika diatas mejanya, asap cerutu mengepul diruangan Oval itu,.. Kemudian Obama beranjak dari kursinya dan mendekat ke arah Sang Jenderal, dia mengambil posisi duduk dihadapan bawahannya dan meletakkan kopi Arabika diatas meja berbentuk oval.. “saya mengerti kekhawatiranmu Jenderal, tapi tenanglah.. Bro, Perang ini bukan perang yang sia-sia, perang ini memang tidak gratis bro, tapi bukan berarti tak ada keuntungan yang Negara ini bisa dapatkan dari perang yang melelahkan ini,” kembali Obama mereguk kopi Arabika kental tanpa gula tersebut,. Dia melanjutkan bujukannya “Lihatlah Afghanistan saat ini, jalur perdagangan minyak diwilayah itu sudah ada dibawah kontrol kita, jutaan dollar sudah masuk ke kas APBN kita dari bisnis minyak di timur tengah, lihatlah Irak saat ini, bahkan merek sepatu yang dipakai oleh Pemimpin Irak pun kita yang atur,. Apalagi kalau hanya mengatur berapa besar ukuran pipa-pipa penyedot minyak yang ada disana,. Libya adalah jalur emas di Afrika Utara yang tidak boleh kita biarkan dikuasai Negara lain,... Ingat Jenderal, Negeri ini dibangun dengan bisnis energi minyak dan bisnis senjata modern, didalam sumur-sumur Libya ada cadangan minyak 46,4 milyar barel, dan mampu memproduksi minyak 1,6 juta barel perhari,. Negeri sebesar Amerika ini butuh minyak yang banyak., agar kita bisa mengatur pasar internasional dan keamanan Dunia” Obama mencoba menepis keragu-raguan sang Jenderal...

Menteri Pertahanan dan Ajudan Presiden memasuk ruangan Oval itu, “Siap Mr. President”, pak Menteri memberi hormat dan mengambil posisi duduk disamping Panglima Perang, si ajudan berambut cepak menyodorkan sebuah telepon genggam Blackberry yang diproduksi khusus untuk Obama, Blackberry milik Obama itu didesain dengan jaringan khusus operator, jadi tidak mungkin bisa disadap oleh siapapun,. “Excuse me Mr. President, Sarkozy ingin bicara dengan anda”,..  Obama meraih Blackberry kesayangannya dengan senyum tipis dia menyapa sarkozy “hallo brother”,.... “heheheh, Good morning Brother, how are you today..?” Sarkozy membalas sapaan disertai suara tawa kecil diujung telepon, “i’am fine (madeceng mua ; bahasa bugis yang berarti baik-baik saja) brother sarkozy yang tampan”, Obama menjawab dengan sedikit candaan segar..

-Nicholas Sarkozy ; Presiden Prancis yang baru-baru ini mendapat Kritikan pedas dari media lokal Prancis es Guignols de I’Info, berupa kartun Sarkozy. Dalam kartun itu, dia digambarkan sebagai orang gila, hiperaktif, dan suka menelan pil untuk menenangkan diri atau mengembalikan mood-nya,. Suami Carla Bruni itu punya segudang alasan untuk menyerang Libya, salah satunya adalah agenda politik. Beberapa orang dalam lingkaran Sarkozy bahkan mengungkapkan bahwa misi Libya itu mungkin akan menyelamatkan pria, yang beberapa hari lalu, diprediksikan akan mengalami kekalahan dalam pemilu yang akan digelar tahun 2012-

Sarkozy melanjutkan pembicaraan,. “Mr. President, sepertinya sudah ada tanda-tanda kemenangan untuk kita, pasukan si kolonel tua itu sudah terdesak, pasukan pemberontak sudah menguasai benghazi, dan sebentar lagi merangsek menuju Tripoli, tak ada lagi jet tempur khadafi yang terbang dilangit Libya, dan sepertinya kita masih butuh suplai senjata ringan (senapan M-16, dan pelontar roket) untuk kelompok pemberontak agar mereka bisa memukul mundur pasukan khadafi di Sirte (kota kelahiran Khadafi, dan jalur masuk ke Tripoli),,  dan ini kabar baik bro, si Pemimpin Qatar dan beberapa Negara-Negara arab udah men-stempel kesepakatan kita untuk menghabisi si Kolonel Tua itu,.. Biarlah China dan Rusia mencak-mencak diluar sana, toh mereka pasti ciut nyalinya melihat skuadron Jet tempur Rafale produksi Negeri saya meliuk-liuk dilangit Libya,, belum lagi tarian Jet Eurofighter Typhoon yang memuntahkan Rudal Tomahawk akan membuat bergetar Istana Presiden Rusia,, hahahahahahaayyy...”,.. Sang Jenderal AS tersenyum tipis dan sinis mendengar ocehan Sarkozy, tanpa disadari oleh Sarkozy ternyata Obama mengaktifkan LoudSpeaker BlackBerrynya sehingga sangat jelas gaya bicara Sarkozy yang Lebay terdengar oleh para Petinggi Militer AS... setelah tertawa terbahak-bahak, Sarkozy melanjutkan ocehannya “ Dan jangan lupa brother, setelah Operasi Odyssey Dawn ini, pasti penawaran Negara lain untuk Jet Tempur kita,  Rudal Tomahawk, dan Senjata-senjata canggih yang kita punya pasti akan semakin banyak yang masuk, mereka pasti tertarik membelinya setelah melihat kehebatannya menggempur Libya, lihatlah bagaimana para pencinta mobil macho di indonesia tergila-gila membeli mobil Jip Militer HUMVEE yang kita perkenalkan pada saat Agresi Militer di Irak,, itu baru Jip brother,, hahahaha.. jangan lupa penawaran harganya dinaikkan dikit supaya belanja modal kita selama menggempur Libya bisa kembali brother,,, hahahahahayyyy..., thanks Mr. President, Succes for us” Sarkozy menutup pembicaraan, “You’re welcome Mr. Sarkozy yang tampan, kita adalah sekutu yang baik”,, Obama pun membalas dengan sedikit pujian untuk sahabatnya..
Obama menuju ke mejanya, sambil membawa secangkir kopi Arabika kesukaannya dan meletakkannya diatas meja, dia duduk dikursi empuk Sang Presiden,.. sang ajudan melangkah keluar ruangan, dia merasa tidak etis jika berlama-lama didalam ruangan mendengarkan pembicaraan orang-orang hebat para Pemimpin Negara Super Power ini,.

Sang Jenderal tertunduk masygul, dia menarik nafas panjang, beban dipikirannya belumlah usai, Perang ini masih panjang, dan biaya perang juga akan terus bertambah karena Khadafi bukanlah seorang Saddam Husein yang ditentang oleh mayoritas rakyatnya, Khadafi adalah Pemimpin Kharismatik bertangan Besi tapi didukung sebagian besar rakyatnya, karena selama kepemimpinan Khadafi kesejahteraan meningkat, Harga bensin didalam Negeri Libya kurang dari 1 dollar perliternya, setiap Kepala Keluarga yang pendapatannya sedikit mendapat subsidi 500 Dollar perbulan (kl; 5 juta rupiah perbulan),
Kepemimpinan Khadafi bukanlah tanpa cela, kekuasaannya yang begitu lama (kl; 30 tahun memerintah), tentu ada sisi negatifnya juga, mandeknya proses demokratisasi (suksesi kepemimpinan) adalah kondisi yang diciptakan oleh Khadafi yang sesungguhnya mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan universal., dan pastinya potensi korupsi bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi dalam tirani kekuasaan status quo,.

Yaahhh... Khadafi mendapatkan kekuasaannya lewat kudeta tahun 1969, dan mungkin ini adalah karma Politik..

Namun apakah Obama lupa, bagaimana Israel menginjak-injak puluhan Resolusi DK PBB tapi tak pernah sedikitpun pasukan sekutu membombardir dengan rudal tomahawk,.???
Pernahkah Obama berpikir tentang konflik Tunisia, dan konflik Yaman, mungkin karena cadangan minyak di Negeri itu cukup sedikit jadi belumlah menjadi prioritas,..???

Saat ini walaupun tidak secara eksplisit disebutkan sebagai negara Islam, tetapi kehidupan Islami sangat tampak di Libya. Menanggalkan jilbab bagi wanita Libya adalah hal tabu dimata masyarakat Libya. Prostitusi dan minuman keras secara resmi dilarang oleh pemerintah. Siaran TV dan radio didominasi oleh acara-acara dakwah dan bacaan al-Qur`an. Masjid dipenuhi jamaah sholat lima waktu. Masjid-masjid tersebar sangat banyak di Libya, bahkan saking banyaknya Libya disebut pula negara sejuta masjid. Harap tahu, seperlima penduduk Libya (lebih satu juta orang)adalah penghafal al-Qur`an. Pergaulan bebas, kehidupan  hedonis-sekuler saat ini tidak tampak sebagaimana di Tunisia dan Mesir. Bahkan kalau kita naik taksi kita akan mendapatkan sopir  taksi asyik mendengarkan lantunan al-Qur`an lewat radio. Rakyat Libya sangat menjaga kultur Arab dan Islam, bangga dengan bahasa Arab dan akan menghormati orang asing yang berbicara dengan bahasa Arab. (sumber ;  http://koranmuslim.com/libya-antara-motif-minyak-nilai-islam-dan-tirani-baru/)

Solusi tepat bukanlah PERANG, karena Perang hanya menghasilkan darah dan air mata, hanya memproduksi korban nyawa yang sia-sia,, mungkin ke depan tak terhitung lagi berapa anak-anak yatim baru di Libya, berapa janda-janda yang ditinggal mati suaminya demi sebuah pesan Suci –Membela Kedaulatan Negara-.......  Solusi tepat adalah Dialog bagi kelompok Oposisi dan Pemerintahan Khadafi, dialog tersebut harusnya di support oleh Negara-negara berpenduduk mayoritas Islam sebagai satu bentuk ikatan kepedulian ideologis,. Bukannya kemudian Negara-negara berpenduduk mayoritas islam malah ikut-ikutan menyerang bahkan membunuh sesama saudaranya Muslim di Libya...!!! Nauzubillahi Min Zalik...

To be continued............ di cerita selanjutnya setelah ocehan Sarkozy yang lebay... just a joke..

(karena Perang tidak Gratis,, Tulisan ini juga tidak Gratis, belanja modalnya berupa secangkir Kopi Arabika yang berasal dari perkebunan Kopi Kab. Tana Toraja Sul-sel.. hehehehe)



Gowa, 31 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar