Senin, 24 Oktober 2011

Perempuan-perempuan Super : Dalam Kisah Klasik Kerajaan Korea Kuno




Mhi shil ; Penjaga Stempel Kerajaan Silla.

Perempuan yang posisinya dlm Kerajaan adalah orang kedua setelah Kaisar, tapi mampu memiliki pengaruh melebihi kekuasaan Kaisar terhadap para Bangsawan atas hingga Bangsawan rendah, dengan kelihaian strategi negosiasi dan kecerdikannya mengatur alur percaturan politik di internal Kerajaan dengan tidak pernah sedikitpun keluar dari aturan teknis (konstitusi) Kerajaan dan Dewan Istana, dia seorang perempuan yang bukan berasal dari keturunan Raja, akan tetapi memiliki impian untuk menjadi seorang Kaisar.

Impiannya itulah yang membuat enerji dari libido berkuasa dalam dirinya semakin menemukan bentuk dalam momentum kelemahan Kaisar mengatur internal Kerajaannya sendiri, yang mengagumkan dari seorang Mhi-shil adalah kemampuannya menyatukan berbagai potensi yang dimilikinya dan menegosiasikan bargaining position, mengelola orang-orang loyalis hingga mereka berani mengorbankan nyawanya demi impian Mhi-Shil, dan atas nama sebuah impian, Mhi-Shil bahkan rela menggunakan segala cara demi mewujudkan impiannya itu, walaupun endingnya kemudian adalah kekalahannya dalam sebuah momentum perebutan kekuasaan yang diwarnai pertumpahan darah dalam perang saudara dengan Putri Deogman (Pewaris Sah Tahta Kerajaan), hingga dia sendiri mesti mengakhiri hidupnya dengan meminum racun, demi untuk meneruskan impiannya itu pada Putranya Huwarang Bi-dhal (yang sempat menjadi lawannya sendiri) untuk menjadi Kaisar Kerajaan Sila.

Putri Deogman (Putri Mahkota Kerajaan Sila)

Wajahnya yang ayu, lembut dan teduh (:D) senyumnya yang sesekali sangat tipis, sorotan matanya yang menghanyutkan tapi nampak aroma kecerdasan disitu, air mukanya yang tenang dalam kondisi sesulit dan sebahaya apapun, tutur katanya yang teratur dan santun, semua itu menunjukkan bahwa Perempuan ini bukan Perempuan Biasa, memang dia adalah Putri Raja, tapi status yang disandangnya tidak pernah membuatnya sombong dan berfoya-foya, bahkan dalam beberapa momentum, Sang Putri ini berhasil memecahkan persoalan pelik yang menimpa Rakyatnya. Rasa empati dan kepedulian yang tinggi terhadap Rakyatnya membuat Deogman berani melabrak berbagai kebijakan Negara yang tidak berpihak kepada rakyat. dan secara tegas menyatakan diri siap menjadi Raja untuk melakukan perubahan (reformasi) secara besar-besaran pada sistem pemerintahan. Hingga kemudian sikapnya tersebut memunculkan permusuhan antara dia dan Mhi-shil yang juga berambisi menjadi Raja.

Karakter Putri Deogman yang tegar menghadapi berbagai masalah, kemampuannya bertahan pada upaya Mhi-shil yang ingin melakukan pembunuhan terhadap dirinya, konsistensi dia pada nilai-nilai kebenaran yang diyakininya, keberpihakannya pada penderitaan rakyatnya, adalah satu kekuatan yang membuatnya berhasil menduduki tahta Kerajaan dengan mendapatkan dukungan luas dari rakyatnya dan juga dari beberapa bagian kecil Bangsawan yang sangat setia padanya.

Tapi Deogman tetaplah seorang perempuan yang dalam dirinya ada kelembutan, yang dilubuk hatinya paling dalam ada Cinta dan Kasih sayang. Menjadi seorang Raja bukanlah perkara gampang, dihadapkan pada berbagai persoalan pelik dan rumit, potensi kudeta yang masih terpendam dibenak beberapa Bangsawan, belum lagi adanya berbagai ancaman serbuan dari Negara tetangga yang ingin menguasai dan menginvasi kerajaannya, dia pun butuh tempat bersandar dan berkeluh kesah.

Rasa cintanya yang dia pendam pada Yu-shil (seorang lelaki berkarakter dewasa, perhatian, pelindung dan bertanggung jawab) dan disisi lain Bi-dhal yang juga mengharapkan cinta darinya, semua itu harus dia tepis dan menguburnya dalam-dalam, demi untuk melaksanakan amanah sebagai seorang Raja yang harus mewakafkan seluruh hidupnya untuk kesejahteraan rakyatnya dan kejayaaan Negaranya. Putri Deogman bukanlah perempuan cengeng yang jiwanya serapuh air mata yang mengalir di pipinya, dalam kondisi sesulit apapun dia tetap tegar dan berpikir jernih, tidak larut dalam perasaannya secara berlebihan, dia menepis semua ego-nya demi untuk rasa sayangnya pada rakyatnya, dia menomor duakan semua ego-nya demi untuk amanah dan tanggung jawab yang diembannya. Dan dalam memimpin pemerintahan, dia merangkul semua potensi, bahkan terhadap orang yang pernah memusuhinya.

Sungguh typikal Perempuan seperti ini sangatlah langka, semoga serial tivi ini bisa menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Asia dan khusus untuk Perempuan Indonesia … :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar