Senin, 24 Oktober 2011

Ketika Wajah Kita Terpenjara Sunyi,.

Kawan.............
Semilir angin kala senja itu menampar hangat wajah kita,
di separuh nafas yang tersendat di gelisah yg renyah,
dan sekumpulan molekul nafsu itupun tersungkur dipelukan sunyi,
meleleh pergi tak usah kembali..

Kawan..............
Jika saja Rindu bisa kau remuk redam,
tak usah dia membayangi hidupmu, menggores petaka terlalu dalam,
akan kutitipkan juga sebentuk rindu-ku, biarlah meremuk redam
karna aku pun telah meremuk redam dalam pelukan Rindu itu....

Kawan.................
di rumah Hati-mu,...
dia pernah menganyam kisah
dia pernah membisikkan janji
dia pernah mengusir nestapa
dan kamulah yang menenangkan badai,
namun ternyata,..
kamu tetaplah Lelaki Biasa,

Yahh.. Kamu hanya Lelaki Biasa,
ruang hati-mu adalah hamparan padang saujana.
disitulah berlabuh harapan, juga impian yg terkoyak masa

Sekumpulan wajah-wajah sunyi,
terlalu naif untuk berharap,
seharusnya hanya Tasbih yang mengalun lirih
menemani kita dipuncak pencarian MAHABBAH
sebab TUHAN ternyata lebih Romantis,
- Ya Ayyatuhal Nafsul Muthmainnah -
Wahai Jiwa-jiwa pencinta yang mendambakan ketenangan...

Gowa, 14 Juni 2011


Tidak ada komentar:

Posting Komentar